Menerka Langkah Politik Nofi Candra, Setelah Pileg Lalu Apa?
Oleh: Zul Muncak
Pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024 sudah lewat sepekan lampau. Meski penghitungan suara calon presiden (Capres) dan Calon anggota Legislatif (Caleg) belum kelar dan masih berproses di KPU, namun para pemburu kursi legislatif di tingkat DPRD, DPD dan DPR RI sudah mendapat gambaran tentang siapa yang berhasil dan siapa yang tidak beruntung pada moment pesta demokrasi tahun 2024 ini.
Mengerucut ke soal pemilihan anggota DPR RI untuk Daerah pemilihan Sumatera Barat (Dapil Sumbar) 1, politisi asal Solok H. Nofi Candra, SE yang berjuang ke Senayan melalui Partai Gerindra, dipastikan tidak “masuk” ke Senayan.
Menerima kenyataan itu, pengusaha yang konsisten memperjuangkan bidang pertanian dan UMKM itu ternyata tidak down. NC, begitu suami Hj. Devi Femiyanti itu karib disapa, tetap saja seperti kesehariannya; banyak canda dengan warna senyuman mekarnya.
Apa maknanya?
Rupanya anggota DPD-RI periode 2014-2019 itu sedang “bermain-main” ketika maju sebagai calon anggota DPR RI.
Loh, kok bisa disebut bermain-main?
Sejujurnya tidak bermain-main, kawan. Langkah itu bukan hal yang sia-sia. Mungkin, bagi NC, dengan menjadi Caleg DPR RI adalah cara lain untuk menjaga “nama” supaya tetap terdengar dan menjadi pembicaraan dalam bursa politik praktis. Apalagi sebentar lagi bakal ada agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), ya ndak?
Jika NC tidak ikut “bermain” dalam konstelasi politik pada pemilihan anggota legislatif tempo hari, dapat dipastikan nama Nofi Candra akan “dingin” dan kemudian menjadi hambar di bursa Pilkada.
Analisa itu bukan tanpa argument. Faktanya, NC maju sebagai Caleg DPR RI terkesan dengan ritme yang biasa biasa saja. Nofi tidak jor-joran mengeluarkan biaya politik. Santai saja dia. Apalagi sampai harus mengeluarkan biaya tinggi untuk mengkonversikan suara dukungan.
Justru dengan mengikuti kontestasi politik secara wajar, Nofi sebenarnya ingin lebih menawarkan politik bersih yang berhulu dari sebuah komitmen, gagasan dan integritas.
NC benar-benar tidak mau memperdaya masyarakat dengan nilai nominal, yang kemudian cenderung mengharapkan “serangan fajar” sebagai bentuk money politik, atau mengucurkan finansial dalam setiap aktivitas Politik yang dilakukan.
Dalam hal mencerdaskan sekaligus mendewasakan masyarakat berpolitik, NC benar-benar lebih mengedepankan komitmen, gagasan dan inovasi sebagai garansi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dalam tagline: Negeriku-Cintaku.
Pilkada Akan Kemana?
Kini, kebut-kebutan di lintas Pileg 2024 sudah usai. Tetapi etapenya belum benar-benar selesai. Dalam rentang sembilan purnama ke depan, masih terbuka stage sesungguhnya, yakni Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak.
Lantas, ketika mencoba menerka langkah politik Nofi Candra, disitulah ending sesungguhnya akan dimaksimalkan.
Sebagai Calon Bupati Solok periode 2020-2024, Nofi Candra tentu lah masih sangat penasaran dengan kekalahan tipis yang dialaminya ketika melawan pasangan Cabup dan Cawabup Solok Epyardi Asda-Jon Firman Pandu.
Kualitas kepenasaran itu semakin tebal karena kekalahan Nofi Candra yang ketika itu berpasangan dengan Yulfadri Nurdin, hanya terpaut 814 suara. Tipis sekali.
Namun dibalik kemungkinan Nofi Candra akan (kembali) maju sebagai Calon Bupati Solok tahun 2024, muncul pula rasa cewang ketika mengamati unduhan foto Nofi Candra di akun Facebook @Jendela Nofi Candra II yang menampilkan tagline: Nofi Candra Solok 2024.
Dampak atas munculnya foto tersebut, banyak netizen yang rata-rata sebagai pendukung, simpatisan dan penggemar NC menukilkan komentar tarik-menarik tentang langkah politik Nofi Candra untuk maju di Kabupaten Solok atau Kota Solok?
Dengan di barengi tanda tanya besar, kebanyakan netizen masih menghendaki Nofi maju sebagai Calon Bupati Solok untuk melawan kandidat petahana. Atau sebagian lain malah seperti memberi karpet merah untuk NC agar maju saja sebagai Calon Walikota Solok.
Bahkan dari akun Facebook @Bagak-bagak Sangek, malah dengan lugas telah memposting foto duet Nofi Candra,SE – Leo Murphy,SH,MH. Akun @Bagak-bagak Sangek dengan spontan telah menjodoh-jodohkan figure muda Kota Solok itu sebagai Bacalon Walikota-Wakil Walikota Solok 2024.
Berbanding lurus, menyambut postingan Jendela Nofi Candra II, politisi senior yang juga ketua Demokrat Kabupaten Solok #Ismael Koto menaruh komentar: Kota Solok Yang Lebih Baik dan berkwalitas.
Namun “suara” dari dunia maya itu sekonyong-konyong dibantah oleh Akun FB @Yosnova Hendra dengan komentar: Kab. Solok ingin Perubahan. Komentar itu kemudian dikuatkan oleh akun @Palanta Sungai Lasi: Kmi selalu mensuport pak NC. Selalu semangat.
Dari sekitar seratusan lebih komentar netizen, termasuk ajakan dari akun @Dendi El-Gantuang Ciri untuk bagaimana menseriuskan lagi wacana Maju pada Pilbu Solok, muncul pula komentar bernada tantangan yang ditulis akun @Bachtul Bachtiar. Politisi Gerindra asal Guguek, Kabupaten Solok itu menyebut: Kurang bagak, indak jaleh Solok yg maa? Solok kota atau Solok Kabupaten???
Nah! Disinilah mestinya Nofi Candra harus berani memutuskan hendak dibawa kemana langkah politiknya ke depan, sehingg ada jawaban dari teka-teki yang bergelombang ditengah masyarakat.
Dengan segala pertimbangan, meski kebanyakan masyarakat masih menunggu kepastian Nofi Candra untuk melakukan dejavu melawan calon incumbent pada Pemilihan Bupati Solok, namun dukungan untuk maju pada Pemilihan Walikota Solok juga sangat seksi untuk menjadi pertimbangan.
Maka, ketika masih menerka-nerka langkah politik Nofi Candra, dukungan masyarakat dipastikan makin bertumpuk-tumpuk untuk bagaimana mewujudkan obsesi menjadikan Nofi Candra sebagai pemimpin masa depan di Kabupaten Solok.
Akan kah terjadi dejavu? Atau NC malah lebih tertarik “mengurus” Kota Solok? Atau mungkin pengusaha NC Plaza da NC Mart Bakerindo itu akan focus saja sebagai usawahan? Kita cuma bisa menunggu kepastian itu.