Roby Suhendra: Ekosistem Kesenian Selama Pemerintahan Mahyeldi-Audy Sangat Bagus
Beritanda – Suksesi kepemimpinan di tingkat provinsi Sumatra Barat akan berlangsung serentak dengan agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di daerah Kabupaten dan Kota lainnya. Disisi lain, salah satu catatan menarik adalah ketika melihat bagaimana pasangan Gubernur-Wakil Gubernur hari ini – Mahyeldi Ansyarullah dan Audy Joinaldi- mengayomi dunia kesenian.
Terutama bagi kalangan muda yang melestarikan seni tradisi di berbagai daerah. Adalah Forum Batajau Seni Piaman, salah satu komonitas yang cukup merasa terperhatikan selama pemerintahan Mahyeldi-Audy.
Roby Suhendra sebagai ketua forum mengatakan, selama pemerintahan Mahyeldi-Audy, pihaknya mendapat perhatian yang luar biasa.
“Da Audy pernah datang di event kami dan Buya pernah membersamai salah satu sanggar dalam forum kami,” ujarnya.
“Kami juga kerap mendapat undangan untuk pelatihan pembinaan. Selain itu, Kepala Dinas seperti pak Luhur Budianda (Dinas Pariwisata) atau pak Novrial (Kepala dinas Perindag) juga ssering hadir di acara kami,”sambungnya,
Forum Batajau Seni Piaman yang dicap militan karena bergerak tanpa sokongan anggaran daerah, sangat mensyukuri perhatian yang diberikan.
“Bagi kami kalau soal anggaran membuat ivent seperti yang biasa kami lakukan, itu tidak pernah jadi masalah. Karena acara kami memang bertujuan membuat masyarakat merasa memiliki kesenian itu kembali. Maka sokongan masyarakat, terutama untuk pendanaan, fasilitas dan kerjasama, itulah yang kami galang,”tegasnya.
Roby mengatakan, ekosistem kesenian selama pemerintahan Mahyeldi-Audy sangat bagus. Pekan Kebudayaan Daerah itu salah satu buktinya.
“Setelah sekian lama tidak ada, lalu digelar lagi oleh Dinas Kebudayaan Provinsi dengan sokongan DPRD Provinsi. Itu luar biasa sekali,”jelasnya
Jebolan S2 ISI Padang Panjang ini juga sangat mengharapkan agar perhatian seperti ini tetap diberikan oleh Pemprov. Sementara itu, Afrizal Jasman salah seorang perupa muda mengakui Sumbar telah bergerak menuju ekosistem kreatif yang bagus selama pemerintahan Mahyeldi Audy.
“Sumbar sudah bergerak ke sana. Saya kuliah dulu di Bandung, terasa apa yang sudah dilakukan di Sumbar akan membuat ekosistem kreatif disini juga bisa setara dengan Bandung atau Jabar suatu saat nanti,” katanya.
Afrizl pun berharap seniman-seniman mandiri dan militan seperti dirinya tetap diberi keleluasaan berkarya.
“Tidak semua masalah seni itu masalah dapat proyek atau apa. Asal diberi ruang untuk berkarya saja, itu sudha besar sekali artinya. Sebab kami merasa merdeka ketika bergerak dan berkarya dengan cara kami sendiri, tanpa dihalangi dan malah diapresiasi,”tutupnya.
(Zul Muncak)