Beritnda – Rindukan keadamaian dan kesejukkan dalam tata kelola kepemerintahan dan kemasyarakatan, masyarakat Nagari Kacang, kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok menggelar syukuran atas terpilihnya Jon Firman Pandu –H. Candra sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok periode 2025-2030 dalam Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 lalu.
Atas kemenangan JFP-Candra itu, tak ayal masyarakat dibanyak nagari, termasuk nagari Kacang mengungkapkan suasana riang gembira dalam serangkaian acara syukuran yang dimeriahkan dengan hiburan orgen dan Kesenian KIM, Sabtu (21/12/2024) malam..
Terhadap itu, Pemuka masyarakat setempat dihadapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, mengharapkan Jon Firman Pandu-H.Candra memperhatikan dunia pendidikan.
Dihadapan Ketua KAN Kacang yang juga mantan Sekwan DPRD Kabupaten Solok, H. Suharmen, salah seorang pensiunan guru di Kabupaten Solok menaruh harapan, agar bagaimana Bupati dan Wakil Bupati Solok dapat menjaga suasana bathin guru dan tenaga pendidik supaya nyaman dalam bekerja.
“Jangan seperti nan teralah juga, guru bekerja dalam tekanan karena selalu dalam ancaman dan ketakutan akan di mutasi, “ ujar Maizal S.Pd yang juga pensiunan Guru di Kab Solok.
Senada, tokoh masyarakat nagari Kacang H. Alfian Bote menyampaikan harapan agar bagaimana warga Nagari Kacang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Tanah Datar, supaya tetap menjaga kerukunan dan jauh dari masalah konflik perbatasan dengan daerah tetangga.
Disamping itu, Alfian Bote juga menyinggung masalah stuktural kepemerintahan, agar bagaimana mana nanti Bupati dan Wakil Bupati definitif masa bhakti 2025-2030 bisa menempatkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kadis pendidikan tidak seperti sebelumnya, yang cenderung membuat kegelisahan dan tekanan terhadap para staf dan tenaga pendidik lainnya,
“ Jangan terjadi lagi kejadian-kejadian memalukan seperti sebelumnya, yang seolah memperlakukan putra-putra nagari Kacang yang ada dalam pemerintahan. Diperlakukan seperti kejadian di Puskesmas Tanjung Bingkung beberapa waktu lalu,”pesannya.
Alfian Bote juga menyorot masalah perlakukan pemimpin sebelumnya terhadap anak nagari kacang ketika menjadi Khatib Shalat Jumat.
“Dalam menyampaikan khutbahnya, khatib dianggap tidak memihak kepada penguasa, sampai-sampai istrinya dimutasi ke daerah yang jauh dari anak-anak dan keluarganya,” ungkap Alfian Bote.
Menyambut itu, Jon Firman Pandu yang hadir bersama H Candra menyampaikan komitmennya untuk membangun kabupaten Solok secara bersama-sama dan dengan suasana yang sejuk dan Damai. Ia memastikan tidak ada lagi tekanan dan pemaksaan kehendak terhadap jajarannya. Bahkan dalam penempatan pejabat struktural, pihaknya akan memperhatikan azas profesionalitas dengan mengutakanan sistim Meritokrasi.
“ Kita nanti juga akan meminta ketua TP=PKK Kabuapten Solok agar nanti aktif membantu program-program kemasayrakatan di nagari Kacang,” ujar Jonf Firman Pandu seraya mengarahkan pandangan kepada Ny. Nia Jon firman Pandu yang nantinya akan menjadi Ketua PKK Kab. Solok.
Pada kesempatan, Jon Firman Pandu bersama H. Candra sekaligus menyampaikan rasa takjub dan terimakasih kepada seluruh masyarakat kacang yang menyelenggarakan syukuran dan mempercayai memimpin Kabupaten Solok ke depan.
“ Kita nanti juga akan mengembalikan ambulance ke nagari kacang yang pernah ditarik dulu, termasuk mengembalikan posisi anak nagari Kacang yang dimutasi karena ketidak senangan pemimpin sebelumnya. Semua rencana ini tentu bias direalisasikan setelah pelantikan,” ujar Jon Firman Pandu.
(Zul Muncak)
.