Beritanda – Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu SH naik tahta. Berpasangan dengan H.Candra S.HI, kader organik partai Gerindra itu dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Solok periode 2025-2030 oleh Presiden Indonesia, Probowo Subianto,Kamis (20 Februari 2025), di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Solok ini dilakukan serentak dengan pelantikan 961 kepala daerah hasil Pemilihan Serentak Nasional (PSN) tahun 2024. Sebelum pelantikan, JFP-Candra juga berkesempatan mengikuti gladi kotor pelantikan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Selasa (18/2) siang.
Selepas pelantikan, Bupati Solok terpilih Jon Firman Pandu, didampingi Wakil Bupati H. Candra, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat atas penyelenggaraan kegiatan sekaligus pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto. “Ini merupakan pengalaman pertama bagi kami, dan sangat luar biasa karena sebelumnya pelantikan kepala daerah tidak pernah dilakukan secara serentak seperti ini. Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari sejarah baru dalam tata kelola pemerintahan daerah,” ujarnya.
Jon Firman Pandu menegaskan, dirinya bersama H. Candra siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, baik dari aspek fisik, mental, maupun spiritual.
Setelah resmi dilantik, dirinya berkomitmen untuk membangun Kabupaten Solok dengan semangat kebersamaan sesuai dengan tagline mereka, Sejuk dan Damai. “Kami ingin memastikan program-program nasional, khususnya Astacita di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto, dapat diimplementasikan di Kabupaten Solok,” tambahnya.
Pelantikan kepala daerah secara serentak oleh presiden ini baru pertama kali dilakukan Indonesia. Momen ini sekaligus menjadi satu sejarah baru bagi Indonesia. Bukan hanya tentang Pilkadanya yang serentak, tapi pelantikan juga serentak dan dilakukan oleh Presiden pula. Dipastikan, dalam sejarah bangsa Indnesia, baru kali ini Presiden akan melantik gubernur, bupati, wali kota secara serentak.
Bahkan selepas pelantikan, JFP bersama semua kepala daerah langsung mengikuti Orientasi Kepemimpinan atau Retret yang dijadwalkan berlangsung selama 8 hari, mulai 21 hingga 28 Februari 2025 di Glamping Borobudur International Golf, Magelang.
Kader Organik Gerindra
Selain merupakan “nuansa” baru dan pertama dalam sejarah kepemerintahan di Indonesia, khusus bagi Jon Firman Pandu, pelantikan kepala daerah secara serentak ini menaburkan warna istimewa. Bagaimana tidak, putra Bukit Sileh ini ternyata menjadi satu satunya Kader Organik Partai Gerindra di Sumatera Barat yang berhasil menduduki kursi Bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024.
Rasa bahagiaitu tentu makin kental karena Jon Firman Pandu bersama H. Candra, langsung dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Solok oleh Ketua Umum Partai Gerindra dalam kapasitasnya sebagai presiden RI ke 8.

Happy Ending
Mengurai lebih panjang keistimewaan sekaligus keajaiban yang diperoleh JFP, panggilan akrab tokoh muda kelahiran 1 Maret 1979 itu, sesungguhnya merupakan anti klimaks yang berbuah happy ending atas perlakukan tidak sehat yang diterimanya selama menjabat sebagai wakil Bupati Solok pada periode sebelumnya.
Cukup panjang “derita” yang dialami suami Kurniati, Amd.AK, SSi, MSi ini selepas tiga bulan pertama menjadi Wakil Bupati Solok ketika berpsanganan dengan H. Epyardi Asda sebagai Bupati Solok periode 2021-2024. Banyak bentuk fasilitas terang-terangan di pangkas, hingga para pegawai dan semua pejabat merasa “risih” hanya untuk sekedar berfoto dengan Wakil Bupati Solok.
Untuk menjaga “keamanan” diri sebagai pejabat atau ASN, hampir semua aparatur pemerintah kabupaten Solok selama tiga tahun terakhir seperti takut (ketahuan) berfoto dengan Jon Firman Pandu. Jangankan berfoto, bahkan alat peraga resmi Pemerintah kabupaten Solok berupa baliho, spanduk dan famplet tidak pernah lagi menyertakan gambar Wakil bupati Solok Jon Firman Pandu. Baliho yang tampil ke publik hanya foto Bupati Solok dan ketua TP-PKK saja. Begitu benarlah!
Menerima perlakuan diskriminatif itu, ternyata tidak membuat alumni Ilmu Hukum STIH Putri Maharaya Payakumbuh itu menaruh dendam. Ia tetap enjoy menjalani masa-masa kelabu di lingkungan birokrasi Pemkab Solok. Sampai akhirnya banyak warga yang bertanya-tanya, entah terbuat dari apa hati Wakil Bupati Solok itu sampai begitu ihklas menerima perlakuan tak wajar dari bupati sebelumnya.
Tetapi satu hal yang tidak terbaca secara kasat mata, karena ternyata moment masa suram yang pahit itu muncul menjadi cemeti agar bagaimana JFP bangkit untuk menenggelamkan benar slogan Mambangkik Batang Tarandam yang semula menjadi tagline pasangan Epyardi Asda-Jon Firman Pandu.
Dengan sikapnya yang hamble dan familiar terhadap semua kalangan, tua-muda, laki-laki dan kaum emak-emak, Jon Firman Pandu terus melakuan aktivitas sebagai wakil bupati Solok meski tanpa agenda yang jelas.
Politikus dan kader organik partai Gerindra yang pernah menjadi ketua DPRD Kabupaten Solok dari 2019 hingga 2020 itu, tanpa basa-basi terus saja merawat silaturahmi dengan komunikasi yang humanis dengan semua orang,hingga membuatnya hadir sampai ke relung hati masyarakat.
Nyaris saban hari sejak ia merasa “terasing” dalam lingkungan kepemerintahan, mantan anggota DPRD Kabupaten Solok 2014-2019 yang sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra itu, datang ke masyarakat dengan berbekal alat komunikasi sejenis android guna membuat konten-konten ringan yang kemudian ditaja dilaman media sosial seperti Facebook,Instagram dan Tik Tok.
Jon Firman Pandu cenderung tidak perduli ketika ada yang menyebutnya sebagai seorang Youtuber atau bahkan Tiktoker. Ia terus melakukan aktivitasnya sebagai Wakil Bupati Solok, meski tanpa agenda yang pasti. Kalau ada yang mengundang pesta, ia datang. Ada yang memanggil untuk acara mendoá, ia tiba pula. Maka hari ini, buah yang dipetik dari hasil kegiatan itu, mengorbitkan JFP sebagai sosok seorang pemimpin yang didambakan masyarakat.
Klimaknya, hari ini, Jon Firman Pandu yang berpasangan dengan H. Candra, SH.I sudah dilantik menjadi Bupati-Wakil Bupati Solok periode 2025-2030 oleh presiden terpilih Prabowo Subianto, setelah mampu menjungkirbalikkan ramalan dan prediksi pengamat lokal tentang siapa yang akan menang dalam Pilkada tanggal 27 November 2024 lalu.
Menjadi Magnit
Dengan mengusung tagline “Solok Sejuk dan Damai”, Jon Firman Pandu seperti memperoleh magnit baru dengan hadirnya sosok religius yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Candra, SHI. Maka, ketika partai Gerindra memastikan berkoalisasi dengan dengan PKS, kemudian didukung partai PDI-P, pasangan calon yang kemudian dikenal dengan Juara (Jon Firman Pandu-H. Candra), membuat dinamika politik yang relatif panas dan penuh gesekan makin terasa. Tetapi JFP-Candra melewatinya dengan optimisme untuk membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Solok.
Gesekan tidak melulu terjadi di kalangan elit politik, tapi denyutnya juga merembet ke akar rumput. Dari sisi mental, psikis dan pikiran masyarakat kalangan ASN dan non ASN, lembaga non pemerintah justru makin kental memperlihatkan keberpihakan kepada salah satu pasangan yang di jagokan penguasa di daerah penghasil bareh itu.
Kala itu, Calon Wakil Bupati Solok, H. Candra, SH.I terus menghimpun dukungan dari semua masyarakat Kabupaten Solok, terutama Tim Pemenangan, kader, simpatisan, tokoh-tokoh di Kabupaten Solok. Putra nagari Paninggahan kelahiran 1 Maret 1980 yang merupakan jebolan IAIN Imam Bonjol Padang itu, mengaku dengan niat ikhlas akan mewakafkan diri untuk Kabupaten Solok supaya lebih baik lagi,
Suami Lian Octavia S.Pd itu menegaskan, selaras dengan visi “Mewujudkan Pemerintahan yang Baik menuju Masyarakat Madani”, JFP-Candra akan merangkul siapa saja jika nanti memenangkan Pilkada Kabupaten Solok 2024.
Dan niat baik mantan Presiden BEM IAIN Imam Bonjol itu akhirnya diijabah oleh Allah SWT. Dari tiga pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Solok yang berlaga dalam kontestasi Pilkada 2024, yakni pasangan nomor urut 1 (H. Budi Satriadi, SKM, MM dan Dr. H. Hardinalis Kobal, SE, MM), paslon Nomor urut 2, Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi dan Nomor urut 3 paslon (Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra, SHI), pasangan Juara akirnya tampil sebagai Pemenang dengan perolehan dukungan sebanyak 88.615 suara.
Perolehan suara JFP-Candra ini bahkan jauh meninggalkan kontestan lainnya yang semula diramalkan bakal melenggang kangkung menuju kursi kepemimpinan di Kabupaten Solok, yakni Paslon nomor urut 2 Hj Emiko dan Iwan Afriadi yang memperoleh 45.810 suara, sedangkan paslon nomor urut 1 H.Budi Satriadi-Hardinalis Kobal hanya mampu mengumpulkan sebanyak 28.053 suara.
Masyarakat menyambut kemenangan JFP-Candra dengan suka cita. Hati yang riang sebagai obat diungkapkan dalam beragam bentuk syukuran di banyak nagari. Kini, dan hingga lima tahun ke depan, Jon Firman Pandu-Candra adalah pemimpin penuh harapan di Kabupaten Solok. Mereka berdua telah dilantik menjadi Bupati-Wakil Bupati Solok periode 2025-2030. Biduak lalu, Kiambang batawik. Saatnya bersatu, menghilangkan perbedaan pilihan.
Di pundak ke dua putra terbaik itu, kini hingga 5 tahun ke depan, tertompang amanah tatakelola pemerintahan yang sesuai dengan regulasi dan aturan. Bukan pemerintahan berdasarkan like and dislike (suka dan tidak suka), apalagi menebar arogansi dan intimidasi terhadap aparatur. Banyak harapan, agar JFP-Candra mampu memimpin pemerintahan yang melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
Masyarakat harus bebas dari tekanan, sehingga bisa hidup dengan kreatif, inovatif dan berkreasi, hingga kemudian berhasil membawa masyarakat dan Kabupaten Solok ke arah yang lebih baik. “Mari bersama-sama kita memajukan Kabupaten Solok ini ke depannya,” ajak sumando nagari Talang itu, menyejukkan.
(Zul Muncak)