Beritanda – Bangunan permanen diatas lahan seluas 500 meter persegi itu sejatinya adalah rumah tahfidz. Kelak bangunan itu diproyeksikan menjadi tiga lantai guna menampung minat anak-anak nagari Singkarak, termasuk dari berbagai nagari di Kabupaten Solok untuk mempelajari ilmu dan hafalan Alqur’an.
Rumah tahfidz itu diberi nama Siti Roekayah, mengabadikan nama almarhumah ibunda Roos Indra sekeluarga, sebagai bentuk meneruskan niat ikhlas almarhumah untuk mendirikan pondok pesantren tahfidz alquran di kampung halamannya, Singkarak.
Praktis, bola mata Roos Indra Jaya sekeluarga berkaca-kaca, buliran air mata bahagia jatuh tatkala pondok Tahfidz Siti Roekayah tersebut tersebut diwakafkan kepads Yayasan rumah wakaf Hidayatullah untuk dikelola, Sabtu (4/1/2025) di Singkarak.
Mengiringi itu, Roos Indra menyebutkan, ibundanya merupakan orang asli Singkarak yang merantau dan menetap di pulau Jawa. Dirinya bersama adik-adiknya juga sudah mandiri dan menetap di pulau Jawa.
Dikatakan, mendirikan pondok pesantren tahfidz Alquran adalah niat almarhumah semasa beliau masih hidup.
“Ibunda berharap ini bisa diwujudkan oleh anak-anaknya. Dan alhamdulillah, atas kemurahan Allah SWT, keinginan beliau akhirnya dapat terwujud,” ucapnya.
Menurutnya, ini adalah bukti cinta almarhumah kepada kampung halaman. Beliau menginginkan agar nantinya anak cucunya selalu ingat akan kampung halamannya.
” Kami tidak ada yang menetap di kampung, semoga adanya rumah tahfidz ini dapat membawa kami untuk selalu pulang kampung dan membantu sanak saudara yang masih ada di di Singkarak ini,” sebut Indra.
Roos Indra memastikan pengelolaan pendidikan akan diserahkan sepenuhnya kepada Yayasan Pondok Pesantren Darul Hijrah. Ia menaruh harapan pondok tahfidz ini dapat berkembang dengan cepat dan menciptakan generasi penghafal Alquran di Kabupaten Solok dan Singkarak khususnya.
” Kita serahkan kepada rumah wakaf Hidayatullah dan Darul Hijrah untuk dikelola dengan baik. Kami keluarga Almarhumah Siti Roekayah sangat bangga jika pondok pesantren tahfidz Alquran ini berkembang baik dan mampu menciptakan generasi penghafal Alquran yang berguna untuk diri dan keluarganya, bangsa dan negara nantinya, ” harap Indra.
Menyambut itu, pihak rumah wakaf Hidayatullah, Syamsudin mengapresiasi niat baik keluarga besar almarhumah Siti Roekayah, dalam pendirian pondok pesantren tahfidz Alquran di kampung halaman.
Pondok tahfidz ini tentu akan terus menjadi ladang amal dan jalan kebaikan bagi almarhumah dan keluarga.
” Semoga niat baik almarhumah dibalas pahala oleh Allah SWT, dan menjadi ladang amal bagi almarhumah dan keluarga. Insya allah niat baik ini akan kami terima dan kami laksanakan sebaik-baiknya, semoga ini menjadi pahala bagi kita semua,” ucap Syamsuddin.
Sementara itu, Kakan Kemenag Kabupaten Solok, Zulkifli menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak keluarga Almarhumah yang telah ikut berpartisipasi menciptakan generasi muda yang madani dan akhklaturqorimah, generasi muda yang berakhlaq yang senantiasa disinari cahaya-cahaya alquran dan ilmu agama.
” Alhamdulillah bersyukur kepada allah, niat baik ini akhirnya terwujud. Pondok pesantren tahfidz ini nantinya akan mencetak generasi muda penghafal Alquran, generasi muda yang madani yang akan terhindar jauh dari buruknya dampak kemajuan zaman saat ini,” sebutnya.
Ditambahkan, dampak kemajuan zaman telah banyak mempengaruhi generasi muda di Indonesia. Tidak hanya di kota-kota saja, dampak buruk tersebut telah mulai merambah ke kampung-kampung.
” Bisa kita lihat hari ini berapa banyak generasi muda kita yang terjerat narkoba, pergaulan bebas dan LGBt. Tidak hanya di perkotaan saja, pengaruh tersebut sudah masuk ke tempat kita. Inilah salah satu upaya kita dalam membendung pengaruh buruk tersebut masuk ke generasi muda kita, menyekolahkan anak kita di pondok pesantren dan pondok tahfidz,” jelas Zulkifli.
Kakan Kemenag Kab. Solok menyampailan, pentingnya peran bersama masyarakat dan pihak terkait dalam menjaga keberlanjutan pendidikan pondok pesantren.
” Banyak pondok pesantren yang tidak memungut biaya kepada anak didik, mereka berdiri dari dana umat dan berjalan dari wakaf dan sumbangan umat. Saya berharap nantinya pihak pengelola dapat memaksimalkan segala upaya agar pondok pesantren ini terus berjalan dan mencetak generasi muda penghafal Alquran yang madani,” tutup Zulkifli.
Menandai peresmian pondok Tahfidz ini, dilakukan penandatanganan oleh pihak ahli waris dan pengguntingan pita penggunaan gedung rumah tahfidz yang tahap awal akan menampung santri sebanyak 36 orang.
Pada kesempatan, selain hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, Zulkifli juga datang Anggota DPRD Kabupaten Solok, Deni Eka Surya. Ketua Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Solok, Edwar. Camat X Koto Singkarak, Wali Nagari Singkarak dan seluruh ahli waris almarhumah Siti Roekayah.
(Zul Muncak)