H. Humaidi Serahkan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Dharmasraya Periode 2024-2029 Ke-PKB
Beritanda – Kandidat calon bupati Dharmasraya, H. Humaidi, SP, M. Si, kembalikan Formulir pendaftaran sebagai Balon Bupati kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Dharmasraya, Rabu (8/5/24).
Penyerahan formulir pencalonan Bupati Dharmasraya periode 2024-2029 tersebut, diterima langsung oleh Ketua Umum DPC PKB, Yosrizal, S. Sos., didampingi Fadly Aulia, merupakan Ketua Desk Pilkada (Tim Penjaring Kepala Daerah) beserta Bendahara, Henizar Marlina, dan Staf lainnya.
Terhadap itu, H. Humaidi, SP, M. Si menyatakan, dirinya telah memantapkan hati untuk maju menjadi Calon Bupati Dharmasraya periode 2024-2029. Ikhitiar itu didorong atas itikad tulus, untuk lebih meningkatkan dan memakmurkan ekonomi masyarakat Dharmasraya, sesuai dengan ilmu dimilikinya.
Menurut Kandidat Doktor Pembangunan Pertanian Universitas Andalas (Unand) tersebut, Kabupaten Dharmasraya merupakan daerah Agraris, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, atau di bidang pertanian. Bahkan memiliki lahan subur dan sangat luas. Tentunya mayoritas masyarakat bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama, disamping peternakan, dan sektor usaha lainnya.
Dalam upaya peningkatan ekonomi berbasis Pertanian, beberapa program harus dilakukan melalui upaya penyadaran, pengkapasitasan dan pendayaan melalui dinas terkait. Sehingga dipastikan mampu membantu para petani untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Adapun program akan dilakukan, bagaimana masyarakat agar memiliki inisiatif dengan kemampuan mengembangkan diri secara praktis. Potensi dimiliki masyarakat tersebut, agar dijadikan nilai tambahan untuk keluarga. Sehingga, masyarakat petani dengan lingkungannya mampu secara partisifatif menghasilkan dan menumbuhkan nilai ekonomis.
Setingkat diatasnya, kontribusi perkembangan sektor pangan, tentu membutuhkan cara inovatif berbasis teknologi modern. Hal ini, akan mampu meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas bahan pangan dengan harga terjangkau. Serta memperbaiki daya dukung lingkungan, agar mensejahterakan para petani dan sektor pendukungnya.
Untuk mendukung progrom tersebut, harus didorong dengan peningkatan peran sentral korporasi petani. Agar dapat mengedepankan nilai tambah on farm (pada petani) maupun off farm (luar petani). Didukung dengan model bisnis kolaboratif-inklusif yang bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru dengan membuka lapangan kerja, sehingga menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
“ Sejalan dengan penggelontoran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melalui stimulus ekonomi, ditujukan untuk membantu dunia usaha, baik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun korporasi. Termasuk stimulus menjaga kinerja di sektor pertanian, dan perikanan melalui program padat karya pertanian, dan padat karya perikanan,” paparnya.
Menurut Humaidi, langkah itu sangat membantu pembangunan atau rehabilitasi sarana prasarana yang ada, diantaranya perbaikan aliran sungai dan irigasi. Pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan. Pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, atau kegiatan produktif lainnya. Sehingga memberikan nilai tambah kepada masyarakat.
Termasuk didalamnya, program pemberdayaan masyarakat. Baik dalam pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, pengelolaan lingkungan pemukiman, pengembangan energi terbaru, penyediaan dan pendistribusian makanan tambahan bagi anak, bayi dan balita.
Selain itu, juga ada program bantuan presiden (Banpres) produktif UMKM sektor pertanian, subsidi bunga mikro/Kredit Usaha Rakyat, dan dukungan pembiayaan Koperasi dengan skema dana bergulir.
Pada prinsipnya, banyak program di sektor pertanian dan perikanan dijalankan pemerintah pusat. Secara umum digunakan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani atau nelayan. Terutama dalam. pembangunan food estate berbasis korporasi dalam kerangka penguatan sistem pangan.
Dilanjutkan dengan mengembangan klaster bisnis padi, sistem pendekatan pengelolaan lahan. Pengembangan kawasan hortikultura berorientasi dengan model kemitraan Creating Shared Value (CSV) baik dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, swasta, dan petani.
Menariknya lagi, sebagai daerah memiliki lahan perkebunan kelapa sawit terluas. Sangat berpotensi untuk menjalankan program populasi dan produktivitas Sapi. Dengan cara menerapkan integrasi Sapi-Sawit, atau beternak Sapi di lahan perkebunan sawit.
Pola tersebut, akan membuat keuntungan berlipat bagi masyarakat. Karena. antara sawit dan sapi saling memberikan manfaat. Sebab, sapi akan mendapatkan pakan dikebun kelapa Sawit. Sementara pokok. Sawit, akan menerima manfaat dari kotoran sapi, sebagai pupuk alami.
Dari beberapa penyederhanaan di sektor pertanian yang telah diakomodir dalam UU Cipta Kerja dan dituangkan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), meliputi, Kemudahan perizinan berusaha pada budidaya pertanian skala tertentu. Simplifikasi izin ekspor impor benih atau bibit tanaman, maupun hewan untuk kemudahan berusaha, dan Kemudahan akses Sistem Informasi Pertanian oleh masyarakat dan pelaku usaha.
“Peluang seperti ini, harus kita ambil, segera dipahami dan ditanggapi. Selanjutnya disampaikan kepada masyarakat. Sehingga mereka benar-benar merasakan bahwa pemerintah itu, hadir sebagai penyelesai kasus yang tengah dihadapi, ” Sebut sosok Kepala Bidang (Kabid) Sosial dan Budaya, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Dharmasraya, yang saat ini telah berubah nama menjadi Badan Perencanaan Pembangunan dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA).
Ia juga menjelaskan, Sebagai Kabid pada kantor BAPPERIDA Kabupaten Dharmasraya, juga telah memiliki pengalaman dengan melaksanakan dan menyusun program untuk dokumen pembangunan daerah. Terutama dalam bidang strategi penanggulangan kemiskinan daerah.
Selain itu, juga andil dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP). Dilanjutkan dengan menyusun Master Plan Pendidikan, serta Penyusunan Indek Pembangunan Manusia.
“Ketika kita bicara dalam kontek jadi Bupati saat ini, bukan sebatas bicara akan membuat. Tetapi sudah memiliki konsep yang akan dijalani.” Jelas sosok tokoh muda memiliki segudang pengalaman itu.
(Afriza Dedek)