Gelanggang Arang, Nyala Kolaborasi Tiga Even di Pesangrahan Dermaga Singkarak
Beritanda – Tiga Even dalam satukolaborasi Seni Budaya dan olahraga; Galanggang Arang, Lomba Seni Tradisi dan Gowes Napak Tilas Tour De Singkarak, menyala di Pasanggrahan Dermaga Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Semarak nuansa kepariwisataan mengkristal manakala Bupati Solok H. Epyardi Asda didaulat membuka Kolaborasi Tiga Even ini dihadapan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI diwakili Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan III Sumbar, Unri, SS, M. Si, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan diwakili Ketua Tim Kerja Penguatan Ekosistem WTBOS, Yayuk Sri Badurahayu, Forkopimda, Ketua TP PKK Kabupaten Solok Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda Anggota DPRD, dan para pejabat kepala OPD Camat, Walinagari se Kabupaten Solok, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan masyarakat setempat.
Menyambut itu, Walinagari Singkarak, Rahman menyampaikan terimakasih kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek karena telah menjadikan Nagari Singkarak menjadi lokasi melaksanakan Galanggang Arang 2024.
Rahman menyebut, banyak sekali manfaat yang didapatkan di Nagari Singkarak dengan adanya kolaborasi tiga event di Kabupaten Solok ini. Salah satunya, melalui Galanggang Arang pihaknya juga bisa menampilkan jajanan asli Nagari Singkarak.
“Melalui event Galanggang Arang ini, kita juga bisa kembangkan kebudayaan dan memberitahukan kepada semua masyarakat tentang kebudayaan nagari Singkarak, sehingga Nagari Singkarak menjadi lebih terkenal sebagai destinasi wisata favorit di Sumatera Barat,” ujarnya.
Mengiringi itu, Bupati Solok H. Epyardi Asda menyatakan kagum atas kemeriahaan iven Galanggang Arang di Dermaga Danau Singkarak, yang pada esok harinya akan dirangkai dengan Napak Tilas Tour De Singkarak yang diikuti oleh ratusan peserta dengan berbagai klub sepeda.
Sebagai Bupati Solok, Epyardi Asda merasa senang dan bangga dengan dilaksanakan event Gelanggang Arang, sehingga masyarakat bisa menyimak bagaimana proses dan historis (sejarah) pengerjaan kereta api Tambang Batubara Ombilin.
Ada tiga event yang dikolaborasikan di Dermaga Singkarak. Selain dalam Galanggang Arang, Pemkab Solok juga mengadakan lomba Tari se-Kabupaten Solok yang diikuti oleh sekutar 50 Sanggar Tari, Penampilan Bundo Kanduang pada Alek Nagari, Tari Tampi, dan ditutup dengan Kolaborasi Seni bersama Orkes Taman Bunga.
Bersamaan kegiatan seni trasisi itu, di dermaga ini juga dilaksanakan pelepasan peserta Gowes Napak Tilas Tour De Singkarak yang diikuti lebih kurang sebanyak 209 club pesepeda dari berbagai wilayah di Sumbar.
“Pesertanya tidak hanya klub sepeda/gowes yang ada di Sumbar melainkan juga ada yang dari luar Sumatera Barat. Pada event ini juga akan diberikan pembagian doorprize dan sepeda bagi pemenang gowes,”ungkap Epyardi.
Sejarah Gelanggang Arang
Diketahui, Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto merupakan warisan budaya yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2019 yang lalu.
Karena alasan itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Solok, dirinya berharap kepada Kementerian Kebudayaan untuk mengaktifkan kembali rel kereta yang melintas di Nagari singkarak, dan dijadikan sebagai kereta wisata, karena dampaknya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Epyardi mengatakan, melalui kegiatan Galanggang Arang, pihaknya juga berharap bisa mendorong anak nagari untuk merawat tradisi budaya melalui cara-cara yang kreatif dan menjadikan ruang publik sebagai sarana untuk perluasan narasi soal WTBOS.
“Semoga ke depannya akan ada event lanjutan selain Galanggang Arang, dan kami Pemerintah Kabupaten Solok siap untuk berkolaborasi untuk melaksanakan event yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek demi melestarikan Kebudayaan dan meningkatkan Perekonomian,” pintanya.
Menanggapi itu, Direktorat Kebudayaan Kemendikbudristek RI diwakili Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan III Sumbar, Unri, SS, M. Si menyapaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Nagari Singkarak karena telah ikut serta dan mensupport event Galanggang Arang tahun 2024.
Dikatakan, Galanggang Arang adalah bentuk komitmen Pemerintah Indonesia dalam merawat Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).
“Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Sumatera Barat, untuk menjaga dan melestarikan warisan industri tambang batubara di Sumatera Barat,” ujarnya.
Alek Galanggang Arang tahun ini, kata Unri, berkolaborasi dengan program Pemerintah kabupaten Solok yaitu Lomba Tari Piring se Kabupaten Solok dan Napak Tilas Tour de Singkarak. Kolaborasi 3 even bertujuan untuk mendorong partisipasi pemerintah daerah dan stakeholder lainnya, untuk mendukung aktivasi WTBOS di kabupaten ini. Dan yang tak kalah penting adalah untuk membangkitkan sektor pariwisata di Kabupaten Solok.
“ Tema Galanggang Arang 2024 adalah Anak Nagari Merawat Warisan Dunia. Karena itu, seluruh rangkaian Galanggang Arang merupakan upaya merawat warisan budaya berupa benda maupun tidak benda yang ada di zonasi WTBOS,” paparnya.
Disampaikan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan III Sumbar, Galanggang Arang adalah Program dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kemendikbudristek, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, BUMN, dan pihak swasta untuk memperkuat ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto ( WTBOS ), yang diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2019.
Tahun 2024, Kegiatan Galanggang Arang di Kabupaten Solok dilaksanakan di Dermaga Singkarak yang terletak di Nagari Singkarak pada tanggal 2-3 Agustus 2024.
“Helatan ini merupakan titik ke-7 setelah pembukaan tanggal 4 Mei lalu di kota Padang dan berlanjut ke Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Tanah Datar,” jelasnya.
(Ismardi)