Gali Referensi Tentang Budidaya Kopi, Wabup Dharmasraya Leliarni Kunjungi Kabupaten Merangin
Beritanda.net – Guna mencari referensi tentang teknis budidaya tanaman Kopi,Wakil Bupati (Wabup) Dharmasraya Leliarni, S. Pd, M. Si kunjungi Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi bersama Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sasrawati, Kadis Kominfo sekaligus Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Darisman, Kabag Pembangunan Novandri Rismi, dan Kabid Pertanian Ijhon.
Dalam lawatan tersebut, Wabup Leliarni disambut langsung oleh Wakil Bupati Merangin H. Abdullah Khafidh bersama jajaran, Rabu (24/9/2025).
Diketahui, Kabupaten Merangin dikenal sebagai dari daerah yang telah berhasil dalam mengembangkan kopi. Karena alasan itu, Wabup Leliarni menaruh harapan agar bagaimana Kopi Dharmasraya juga dikelola maksimal
“Kita ingin Komiditi Kopi bisa memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” sebut Wabup Leliarni.
Usai pertemuan di Kantor Bupati Merangin, dipandu langsung pejabat Dinas Pertanian setempat. Wabup Dharmasraya berkesempatan meninjau kebun kopi di Desa Langkat, Kecamatan Masurai.

Kata Leliarni, kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung visi Bupati Annisa Suci Ramadhani. Tatkala Bupati Annisa fokus memperjuangkan anggaran pembangunan ke tingkat provinsi, maupun pusat, Wabup juga harus bergerak dalam memotori pengembangan usaha rakyat di sektor kopi.
“Agar ketahanan pangan sebagai cita-cita bersama terlaksana dengan baik, ” tambah Leliarni.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menaruh target, bahwa tanaman kopi akan muncul menjadi salah satu komoditas unggulan, sehingga mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga dan daerah.
Langkah itu selaras dengan rekomendasi dan persetujuan Mentri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang direspon positif oleh Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani. Sehingga Kopi, menjadi sektor unggulan diantara komoditi lainnya.
Kabupaten Dharmasraya, menargetkan seluas 2 ribu hektare, lahan akan menjadi lokasi tanam kopi. Bahkan daerah Mekar itu memiliki potensi hutan sosial seluas 9.761 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Termasuk optimalisasi pengembangan kopi sebagai salah satu komoditas pertanian unggulan baru.
Selain itu, lahan perkebunan sawit yang cukup luas, juga berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai lahan tanaman Kopi dengan pola tumpang sari. Dengan dmeikian, petani tidak harus membuka lahan baru, tetapi memanfaatkan lahan sudah ada.
(Afriza Dedek)