Fakultas Farmasi Unand Gelar Bimtek Pembuatan Granul Terapung Bagi Petani Jagung di Pasaman Barat
Beritanda– Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pembuatan pakan ikan berbentuk granul terapung bagi para petani jagung di daerah Simpang Empat, Pasaman Barat.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 18-19 Oktober 2024 ini, bertujuan untuk memberdayakan petani setempat agar dapat memanfaatkan hasil ladang jagung mereka sebagai bahan baku pakan ikan yang lebih ekonomis dan efisien.
Terkait itu, dosen dari Departemen Teknologi Farmasi Unand, Prof. Erizal Zaini mengatakan, petani jagung di Simpang Empat ini telah lama mengembangkan usaha agrikultur terpadu yang mencakup pertanian jagung, peternakan lele, serta peternakan ayam petelur.
Dengan bimbingan ini, para petani diharapkan dapat memanfaatkan jagung dari ladang mereka untuk produksi pakan ikan granul terapung.
“Granul terapung memudahkan ikan untuk mengenali pakan di permukaan air sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan makanan. Di samping itu, pakan jenis ini memudahkan pemantauan pemberian pakan dan membantu menjaga kualitas air kolam,” jelas Prof. Erizal Zaini.
Para dosen Fakultas Farmasi Unand yang turun memberikan bimbingan teknis diantaranya Dr. Rini Agustin, Deni Noviza Ph.D, Lili Fitriani, M.PharmSc, Uswatul Hasanah, M.Si, dan Azhoma Gumala, M.Si, dengan koordinator Adhitya Jessica, M.Si.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan teori tentang perhitungan kebutuhan protein, strategi pembuatan granul terapung, serta cara pembuatan tepung bulu sebagai bahan kunci pakan terapung. Tepung bulu ini terbuat dari bulu ayam, salah satu limbah peternakan ayam petelur yang juga dikelola oleh para petani tersebut. Hari kedua diisi dengan praktek langsung pembuatan granul terapung dan pemberiannya pada kolam lele.
Granul terapung yang dihasilkan memiliki berbagai keunggulan, mulai dari efisiensi konsumsi hingga pemantauan kesehatan ikan.
Selain itu, penggunaannya membantu meminimalkan polusi air, sehingga lebih ramah lingkungan. Para petani juga semakin termotivasi untuk memanfaatkan mesin penggiling dan mesin pelet yang mereka miliki, yang sebelumnya hanya digunakan untuk produksi pakan ayam.
Kegiatan bimbingan teknis ini juga dihadiri perwakilan Balai Besar POM Padang serta tim dari UD. Raziq Farm, mitra pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi Unand.
Kehadiran berbagai pihak ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan produksi pakan terapung di Pasaman Barat, membuka peluang ekonomi baru bagi para petani, serta mendukung keberlanjutan usaha ternak ikan dan ayam yang mereka kembangkan.
Para petani menyambut baik bimbingan ini dan berharap adanya dukungan lanjutan, termasuk akses ke pasar dan subsidi fasilitas produksi pakan agar mereka semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan bagi peternakan mereka.
“Kami berharap program ini bisa berlanjut, agar kami dapat terus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian serta peternakan yang kami jalankan,” ujar salah satu petani.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam pemberdayaan petani jagung di Pasaman Barat dan membuka peluang diversifikasi produk berbasis jagung yang bernilai tambah. Fakultas Farmasi Unand berharap, melalui program-program seperti ini, mereka dapat terus berperan dalam mendukung perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
(Ismardi)