Bupati Annisa Minta Dinas Pendidikan Mendata Seluruh Pelajar dari Keluarga Kurang Mampu
Beritanda – Kegiatan lomba bintang dan Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKKB) menjadi ruang penting bagi pelajar, karena akan memacu perkembangan pola pikir anak didik. Hal ini disampaikan Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani saat menghadiri kegiatan lomba di SMPN Unggul Dharmasraya (Spenggura), Rabu (23/4/25).
Ajang membuka Panggung Ekspresi III, bertemakan ” Ekspresi diri, meraih mimpi, menjadi pelajar Pancasila” Itu memperlombakan Bintang Spenggura, dan LKBB yang diikuti pelajar Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Sitiung dan se-Kecamatan Pulau Punjung.
Pada kesempatan, hadir mantan Bupati Dharmasraya periode 2005-2010, H. Marlon Martua Situmeang Dt Rangkayo Mulieh, Sekda Dharmasraya H. Adlisman, Kadis Pendidikan Bobby Perdana Riza, Kepala Sekolah SMPN Unggul Dharmasraya, Asridal, Camat Pulau Punjung, Julius Monti Labieh, Wali Nagari, tokoh masyarakat, komite sekolah, dan Kepsek SD, serta peserta.
Ditandai dengan pemukulan drum band oleh Bupati Annisa, suasana pembukaan lomba menjadi riuh. Disaat bupati cantik itu menyapa pelajar dengan senyuman ramahnya. Entah siapa memulai, Bupati wanita pertama di Sumatera Barat itu, langsung di serbu. Saling berebutan ingin berfoto. Tidak ketinggalan para guru dan wali murid.
Menurut Kepsek Spenggura, Asridal, saat itu menjelaskan. Kegiatan Lomba tari, diikuti peserta sebanyak 30 grup. Sedangkan lomba bakat, diikuti lebih dari 200 peserta.
Bupati Annisa, sangat mengapresiasi kreativitas dilaksanakan Spenggura Dharmasraya. Pasalnya, kegiatan tersebut, menjadi ruang penting bagi pelajar untuk berkembang.
“Anak didik harus diberi panggung. Agar mereka bisa tampil dan percaya diri. Karena mereka merupakan generasi masa depan Dharmasraya,” terang Annisa.
Sejalan dengan kebijakan nasional. Telah mengalihkan anggaran ke sektor pendidikan dan kesehatan. Hal itu, menjadi peluang bagi jajaran pendidikan dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini.
Annisa juga meminta kepada seluruh pihak sekolah. Agar mendata pelajar dari keluarga kurang mampu. Sehingga bisa difasilitasi, oleh pemerintah.
“Prinsipnya, jangan ada anak Dharmasraya putus sekolah. Apalagi akibat keluhan biaya. Karena bupati dan wakil bupati, sebagai pemerintah, akan hadir dibarisan terdepan dalam kebijakan pro pendidikan,” tegasnya.
(Afriza Dedek)