Beritanda.net – Sempat menunjukan gejala penurunan volume air di sejumlah Sungai hingga Selasa (25/11), bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Solok mencapai puncaknya pada Kamis (27/11),
Curah hujan belum reda dengan intensitas yang cederung tinggi dibagian hulu, membuat luapan sungai Batang Lembang dan Batang Gawan mencapai puncaknya. Kondisi ini sama halnya dengan nagari Saniangbaka, kecamatan X Koto Singkarak. Ketiga sungai besar ini, mendadak kompak mengeluarkan air bah dan menghanyutkan sejumlah rumah penduduk di Saniangbaka.

Ratusan Rumah Terdampak
Informasi yang dikumpulkan menyebutkan, air bah yang datang malam buta itu membuat masyarakat Saniangbaka sempat panik menghadapi musibah banjir yang jarang terjadi seperti saat ini.
“Ini banjir yang paling dahsyat yang pernah terjadi,” ujar ketua pemuda Saningbka Chandra.
Sungai Saniangbaka yang biasanya tenang dan bersahabat, tiba-tiba mengamuk dan menghancurkan 9 buah rumah, 2 buah Jembatan dan 1 heler. Sementara rumah penduduk yang mengalami rusak berat ada 30 unit, rusak sedang 10 rumah dan rusak ringan mencapai 250 unit.
Selain itu, banjir Saniangbaka juga melanda sebuah mushala, gedung pemuda dan sekolah. Ratusan Hektar lahan pertanian hancur
“ Kita belum bisa mencata seluruhnya, karena belum bisa masuk ke lokasi bencana yang masih dihadang air bah,” ungkap salah seorang Staf pemerintah nagari Saningbakar.

Menyikapi kondisi itu, Bupati Solok Jon Firman Pandu bersama Dandim 0309 Solok serta Muspika kecamatan X Singkarak langsung datang ke Saniangbaka meninjau lokasi dan warga terdampak bencana.
Dengan menyisir lokasi banjir, Bupati Jon Firman Pandu yang juga didamping Ketua TP-PKK Ny. Nia JFP, Kadis PUPR, Kadis Pendidikan dan anggota DPRD, sekaligus memberi semangat kepada warga terdampak. Ia juga menginstruksikan jajarannya membuat dapur umum dan menyerahkan bantuan logistic untuk kebutuhan masyarakat terdampak.

Banjir Kecamatan Kubung.
Nyaris sama parahnya dengan Saniangbaka, sejumlah nagari di Kecamatan Kubung, seperti Selayo, Kotobaru dan Koto Hilalang mengalami musibah serupa. Aliran batang Gawan mengamuk. Mengirimkan air bah dan menyatu dengan sungai Batang Lembang hingga menimbulkan banjir besar, Kamis (27/11),
Dari pantauan, saat batang Lembang meluap dan merendam pemukiman warga dan lahan pertanian di Koto Baru dan Selayo, air Batang Gawan yang berhulu di Koto Hialang juga datang bersamaan. Akibatnya, hampir separoh wilayah nagari Selayo, termasuk pasar Selayo digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
Jalan lintas Padang Solok mulai dari Kantor Camat Kubung hingga ke Batas Kota Solok digenangi air. Akibatnya jalanan menjadi macet, menimbulkan antrian panjang kendaraan yang melewati Kotobaru dan Selayo, ”Banjir besar seperti ini jarang terjadi. Ini siklus 10 tahunan,”ungkap salah seorang warga Selalyo.
Terhadap itu, Camat Kubung Acil Fasra mengungkap, penanganan dampak banjir diwilayahnya terus dilakukan dengan mendirikan dapur umum dan penanganan darurat sejak Senin lalu.
Acil menyebut, di nagari Koto Hilalang terjadi jembatan putus, hingga sekitar 175 Jiwa masyarakat jorong Muaro Busuk mengalami terisolais.
“Saat ini sudah dikerjakan pembuatan jembatan darurat secara goro antara masyarakat dibantu BPBD, TNI-Polri, dan Pemerintah Nagari,”ujar Camat Kubung.
Pemkab Solok melalui Dinas Sosial juga telah mendistribusikan smebako untuk Kebutuhan Masyarakat sebanyak 56 Paket. Untuk mengantisipasi resiko bencana susulan, masyarakat diungsikan sementara ke Mushola Darul Amal Jorong Muaro .
Sementara di Nagari Salayo dan Kotobaru, luapan Batang Lembang dan batng Gawan masih terus mengancam. Jalan Batu Palano dan Sekolah SMAN 1 Kubung yang telah sempat dibersihkan, kembali digenangi luapan Batang Lembang, Sementara para pelajar telah diliburkan.
“ Saat ini dapur umum dijalankan oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari Salayo dan Kotobaru dibantu oleh rekan pendamping PKH Kecamatan Kubung dan TKSK kecamatan Kubung,”terang Camat Kubung.
Dinagari Gantung Ciri, juga terjadi bencana tanah longsor, mengakibat terputusnya akses jalan penghubung ke Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang.
Pembersihan material longsor telah dilakukan oleh Pemerintah Nagari bersama masyarakat, Babinkhantibmas dan babinsa serta dibantu oleh satu Alat Dari Dinas PU Kabupaten Solok.
(Zul Muncak)






