Mangirai di Tapian, Alek Nagari Tikalak “Kirai” Kearifan Lokal
Beritanda.net – Memotivasi semangat pelestarian budaya dan adat istiadat, Wakil Bupati (Wabup) Solok H..Candra menyatakan dukungan penuh rencana Panitia Alek Nagari Tikalak, kecamatan X koto Singkarak, yang bakal menggelar alek budaya bertajuk Mangirai di Tapian.
Dukungan itu diungkapkan Wabup Candra didampingi Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) drg. Aida Herlina, ketika menerima audiensi panitia guna memberikan masukan dan arahan agar bagaimana kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan budaya saja, tetapi juga dapat menjadi magnet wisata yang mengangkat potensi kearifan lokal, Senin (10/11) di Arosuka.
Alek Nagari “Mangirai di Tapian” akan digelar pada 22–23 November 2025 di Tanah Muaro, Jorong Pasir, Nagari Tikalak. Beragam kegiatan adat, seni, dan budaya tradisional akan ditampilkan, termasuk prosesi mangirai, kesenian tradisional, serta kegiatan yang melibatkan masyarakat lintas generasi.
Iven Mangirai di Tapian yang diinisiasi oleh generasi muda nagari tersebut, menurut Wabup Candra perlu di apresiasi lanraran lebih mencerminkan semangat anak-anak muda Tikalak yang berupaya menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan budaya leluhur di tengah arus modernisasi.
Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa generasi muda Kabupaten Solok tidak kehilangan jati diri dan terus berkomitmen menjaga warisan budaya daerah.
“Kegiatan ini sangat luar biasa karena muncul dari semangat anak nagari sendiri. Pemerintah daerah tentu memberikan dukungan penuh agar acara ini berjalan maksimal, tertata dengan baik, dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tikalak dan Kabupaten Solok secara umum,” ujar H. Candra.
Disisi lain, kegiatan Alek Nagari “Mangirai di Tapian” ini mendapat dukungan luar biasa dari Kementerian Kebudayaan, baik dari segi pendanaan maupun pendampingan kegiatan. Dukungan tersebut menjadi bukti bahwa semangat budaya yang digerakkan oleh masyarakat di nagari-nagari tetap mendapat perhatian di tingkat nasional.
Wabup Candra berharap kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan budaya di Kabupaten Solok sekaligus ruang bagi anak muda untuk berkreasi dan mengekspresikan kecintaan mereka terhadap nagari..
(Irman Kuto)






