Irigasi Bandar Pamujan Banyak yang Bocor, Petani Sawah Solok Mengadu ke DPRD
Beritanda.net – Sejumlah petani di kawasan Padang Lindang, Kelurahan VI Suku, Kota Solok, mengeluhkan volume air irigasi yang kerap menyusut sehingga mengancam gagal panen.
Salah seorang petani setempat, Soni menyebutkan, para petani di kawasan sawah Padang Lindang yang berada di belakang Kodim 0309 Solok mengalami kesulitan air untuk mengairi lahan persawahan. Kesulitan air irigasi di akibatkan oleh banyaknya kebocoran pada saluran irigasi Bandar Kapujan yang melintas dari depan kantor Balaikota Solok.
Soni juga menyebutkan, melihat saluran air dari hulu yang berada di sungai Batang Gawan, aliran air tidak mengalami kendala, dan debit air lumayan lancar. Namun dalam perjalanan air yang mengalir menuju hamparan Padang Lindang, tidak sampai akibat dari banyaknya kebocoran dan penumpukan sampah.
“Kami mengira ada beberapa titik pada saluran irigasi yang tersumbat. Sementara petani tidak bisa melakukan pembersihan saluran, karena akses untuk membersihkan saluran irigasi telah ditutup dengan trotoar di sepanjang jalan Hamka,” ujarnya.

Kewenangan Provinsi
Terhadap kondisi itu, masyarakat petani melimpahkan kelurahannya ke wakil rakyat dengan mendatangi DPRD Kota Solok. Petani sampai berani menyampaikan aspirasi terkait berkurangnya volume air hingga mencancam lahan persawahan mereka.
Menyambut itu, Ketua DPRD Kota Solok Fauzi Rusli.SE.MM bersama Asisten II,Zulkifli.S.P,Kepala Dinas Pertanian,Ade Kurniati.S.Pt beserta jajaran,Dinas Pekerjaan Umum Kota SolokAsisten II,Zulkifli.S.P,Kepala Dinas Pertanian,Ade Kurniati.S.Pt beserta jajaran,Dinas Pekerjaan Umum Kota Solokdengan hangat menerima kehadiran para petani, Senin (3/11/25) di DPRD setempat.
dihadapan wakil rakyat itu, masyarakat tani berharap kepada Pemerintah melalui DPRD Kota Solok untuk membantu mencarikan solusi terhadap kebocoran di beberapa titik saluran irigasi, termasuk upaya pembersihan material lumpur hingga sampah yang tersangkut di bawah trotoar yang menutupi bandar batang kapujan.
Terhadap itu, Ketua DPRD Kota Solok,Fauzi Rusli menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya sebagai perwakilan dari masyarakat juga menerima keluhan serupa ketika warga melaksanakan gotong royong membersihkan saluran irigasi di Kelurahan Sinapa Piliang. Petani mengeluh karena ditemukan sejumlah titik pada saluran irigasi banda pamujan sudah banyak yang bocor.
Disampaikan Fauzi Rusli, irigasi Bandar Pamujan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Sumbar. Untuk melakukan perbaikan ataupun merenovasi saluran irigasi tersebut, tidak bisa dilakukan dengan menggunakan APBD Kota Solok.
” Guna menindaklanjuti keluhan masyarakat, kami telah menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Solok untuk berkoordinasi dengan pihak Provinsi untuk mencarikan solusi perbaikan saluran irigasi batang pamujan tersebut,” jelasnya.

Tinjau Batang Gawan
Menyikapi keluhan petani tersebut, Fauzi Rusli sekaligus melakukan kunjungan ke hulu batang Pamujan di batang Gawan, kawasan Munggu Tanah. Kenagarian Salayo Kabupaten Solok. Dalam kunjungan itu, pihaknya mengaku debit air yang mengalir cukup lancar.
Namun ketua DPRD Kota Solok juga menjumpai penumpukan material berupa pasir atau coral di pintu masuk air, sehingga membuat aliran air yang masuk ke saluran batang pamujan menjadi kurang lancar. Selain itu, pihaknya juga menemukan tumpukan sampah yang menyumbat polongan bandar, hingga volumr air mengecil ke hilir saluran.
Atas kondisi itu, Fauzi Rusli menyarankan, agar bagaimana masyarakat petani membentuk penanggung jawab pintu air, dengan tujuan agar pemakaian air dari hulu dapat di bagi sama rata dengan petani lainnya.
Dengan pengaturan pasokan air, petani tidak saling berebutan untuk mengaliri lahan pertanian. Maka ketika langkah ini dapat di musyawarahkan, kemungkinan persoalan kekurangan air sawah Solok dapat diatasi.
Fauzi menaruh harapan, dengan adanya tenaga yang akan mengatur pembagian air dihulu batang Pamujan, dapat membantu masyarakat tani dalam mengatasi kekeringan dan terhindar dari gagal panen.
” Tentang perbaikan irigasi, kita tunggu solusi dari Dinas Pekerjaan umum Kota Solok untuk melakukan koordinasi ke Pemerintah Provinsi,”ungkap Fauzi Rusli.
Terhadap itu, Kepala Dinas Pertanian, Ade Kurniati menjelaskan, banda Pamujan merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Pemko Solok tidak bisa melakukan tindakan langsung, karena adanya regulasi dan aturan yang membatasi.
“Kami dari Dinas Pertanian bersama Dinas Pekerjaan Umum akan lebih meningkatkan lagi koordinasi dengan pihak Provinsi terkait solusi untuk mengatasi kekurangan air menuju kawasan padang lindang,” ungkapnya.
Ade Kurniati juga menyampaikan, bahwa beberapa waktu lalu Dinas Pertanian Kota solok mendapatkan bantuan pompa air sebanyak 8 buah yang diperuntukan buat kelompok tani dan dalam waktu dekat mesin pompa bantuan dari pemerintah pusat itu akan diserahkan kepada masing-masing kelompok tani untuk dioperasikan segera.
(Wahyu Haryadi)






