Heroik! Masyarakat Malalo dan Padang Laweh Terisolasi, Diungsikan Lewat Danau Singkarak
Beritanda.net – Hujan masih lebat. Dampak fenomena hidrometeorologi menimbulkan becana banjir, longsor, dan banjir bandang yang sambung menyambung diwilayah Sumatera Barat. Termasuk di kawasan Kabupaten Tanah Datar, luapan sungai dan banjir bandang menghanyutkan rumah warga dan kawasan Nagari Padang Laweh dan Guguak Malalo menjadi terisolir.
Mengantisipasi bahaya bencana, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menembuh langkah heroic, mengungsikan masyarakat terdampak melalui perairan Danau Singkarak menggunakan kapal.
Proses evakuasi masyarakat itu dipantau langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Ten Feri, Ketua PMI Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Direktur PDAM Muhammad Nazwir Camat Batipuh Selatan dan Wali Nagari Batu Taba, Kamis (27/11/2025) di Tanjung Mutiara, Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan.

Pada kesempatan itu Bupati Eka Putra menyampaikan masyarakat tetap tenang dan waspada, meningat curah hujan yang masih tinggi. Kamis (27/11/2025) di Tanjung Mutiara Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan.
Sembari memotivasi warga agar tetap tenang dan waspada, Bupati Eka Putra dan rombongan dengan menggunakan boat, berikut Ketua PMI Ny. Lise Eka Putra, ikut menyusuri Danau Singkarak mengawasi warga yang tengah di evakuasi, sekaligus memantau kondisi dua nagari yang tertimpa musibah.
Bupati Eka Putra mengimbau, masyarakat yang terisolir dan berada ditempat rawan bencana, mau diungsikan ketempat yang lebih aman di Tanjung Mutiara Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan dan daerah sekitarnya.
Kebijakan evakuasi memalui danau dilakukan karena jalan satu-satunya menuju Malalo tidak bisa dilewati karena dihadang banjir bandang.

Mengantispasi sebaran dampak bencana sekaligus menjaga keselamatan, warga di kosentrasikan di tempat pengungsian di Nagari Batu Taba. Secara bergelombang, warga yang terisolasi karena dampak banjir bandang, terus diangkut dengan boat ke nagari Batu Taba melalui jalur Danau Singkarak.
Selepas meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Batipuh Selatan, Bupati Eka Putra bersama Wakil Bupati Ahmad Fadly, Sekretaris Daerah Abdurrahman Hadi, Staf Ahli Bupati, Asisten dan kepala OPD langsung menggelar rapat evaluasi menentukan langkah-langkah dan tindakan yang cepat guna mengatasi dampak b encana agar tidak meluas.
Pada kesempatan, Bupati Eka Putra menginstruksikan semua unsur yang terlibat melaksanakan tugas dan peran masing-masing, namun tetap waspada dan jaga diri.
Eka Putra juga mengingatkan agar kebutuhan pengungsi jangan sampai terabaikan, mulai dari logistik, obat-obatan, selimut dan kebutuhan lain yang mendesak.

Data Dampak Bencana
Disisi lain, informasi yang diterima dari Camat Batipuh Selatan, Jumlah pengungsi yang telah diungsikan ke Jorong Tanjuang Mutiara sebanyak 125 Jiwa,
Sebanyak 60 jiwa dijemput dan dibawa ke rumah keluarga. Sedangkan 65 jiwa lainnya ditempatkan di Masjid Taqwa Jorong Tanjung Mutiara, Rumah Relawan dan TPA setempat.
Data sementara tentang kerusakan akibat banjir bandang di Nagari Padang Laweh Malalo, menimpa 10 unit rumah rusak besat, jembatan 1 unit rusak ringan, Rumah Ibadah 1 unit rusak ringan. Sedangkan jumlah pengungsi 1.043 jiwa.
Di Nagari Sumpur, rumah hanyut 11 unit, rusak berat 9 unit, rusak sedang 10 unit, rusak ringan 5 unit, jembatan rusak berat 1 unit, sekolah 1 unit, rumah ibadah 1 unit, irigasi 1 unit, hand tractor 4 unit dan jumlah pengungsi 331 jiwa.
Di Nagari Guguak Malalo: rumah 9 unit rusak berat, 6 unit rusak sedang, jembatan putus 3 unit, 1 jembatan rusak berat, sekolah 1 unit, rumah ibadah 2 unit, irigasi 8 unit dan jumlah pengungsi 1300 jiwa.
Sejauh ini, data masih bersifat tentative. Pemkab Tanah Datar masih terus melakukan pendataan warga, lahan pertanian yang hancur dan evaluasi dampak yang ditimbulkan serta perkembangan terkini terkait kebencanaan ini.
(Reyhan)







