Beritanda.net – Gubernur Sumatera Barat Mahyledi menegaskan pentingnya koordinasi yang erat antara pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan Dinas Kesehatan dan pihak kecamatan.
” Pengawasan intensif terhadap kelayakan SPPG di seluruh daerah juga sangat penting, agar tujuan program dapat benar-benar tercapai dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,”ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi ketika meninjau kondisi anak-anak korban keracunan Makan Bersama Gizi (MBG) yang dirawat di fasilitas kesehatan, Kabupaten Agam, Kamis (2/10).
Mahyeldi Ansharullah, menegaskan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) serta jaminan keamanan pangan dalam pengelolaan dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Gubernur Mahyeldi lantas menekankan beberapa poin utama yang perlu segera ditindaklanjuti oleh pihak pengelola.
Pertama, pengelola sebagai pemegang izin bertanggung jawab penuh atas mutu layanan dan keamanan makanan yang disalurkan.
Kedua, perlu adanya SOP yang jelas dalam seluruh proses pengolahan pangan.
Ketiga, pengawasan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Kesbangpol, harus dipastikan berjalan dengan baik.
“Ini bukan hanya soal ketersediaan pangan, tetapi juga keamanan pangan. Itu penting demi masyarakat kita,” ujar Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga menekankan agar akses masuk ke area dapur diatur sesuai ketentuan, termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi siapa pun yang bertugas melakukan pengawasan.
Pada kesempatan, Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa syukur karena sejumlah anak yang sempat dirawat di RSUD Lubuk Basung maupun Puskesmas sudah menunjukkan pemulihan yang baik. Bahkan, beberapa anak sudah diperbolehkan pulang.
Ia sekaligus memberikan apresiasi kepada jajaran tenaga medis, direktur rumah sakit, dan kepala dinas kesehatan atas penanganan cepat dan tepat yang diberikan.
“Program ini sangat baik untuk pemenuhan gizi masyarakat. Namun yang paling penting, koordinasi harus diperkuat sejak awal agar semua perizinan lengkap dan standar terpenuhi,” ujar Mahyeldi.
Menanggapi itu, Bupati Agam Benni Warlis menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Gubernur. Ia menegaskan, Pemkab Agam sudah mengambil langkah cepat untuk memastikan seluruh perizinan dipenuhi oleh pihak penyelenggara.
“Kita sudah koordinasikan dengan pihak terkait dan sementara waktu dapur penyelenggara ditutup untuk memastikan kelengkapan izin. Jika ke depan ingin beroperasi kembali, tentu harus sesuai aturan yang berlaku. Semua ini demi melindungi masyarakat kita,” tegas Bupati Benni Warlis.
Bupati Agam menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen mendukung program SPPG agar berjalan optimal dan aman. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, ia yakin program pemenuhan gizi akan semakin bermanfaat bagi anak-anak dan generasi mendatang.
“Harapan kita, anak-anak yang sedang dirawat dapat segera pulih dan kembali bersekolah, sementara program pemenuhan gizi tetap berjalan dengan tata kelola yang baik,” pungkasnya.
(Sumber:Diskominfo)