Pasca Longsor Tanjung Balik, Pengendara Jalur Sumbar-Riau Diminta Hati-Hati
Beritanda.net – Peristiwa longsor yang terjadi di kawasan Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Kabupaten Lima Puluh Kota, sempat memutus akses transportasi di jalur Sumbar-Riau akibat tingginya intensitas hujan sepanjang Kamis malam hingga Jumat Jumat (19/9/2025) dinihari.
Arus lalu lintas bahkan lumpuh total akibat ruas jalan di flyover kelok 9 tertimbun tanah longsoran, hingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua.
Guna memulihkan arus transportasi dengan membantu membersihkan material longsor, Personil Babinsa dari Koramil 02 Pangkalan Kodim 0306/50 Kota, Sertu Mekris bersama Dinas PUPR dan warga setempat bahu membahu melakukan pembersihan material longsor.
“Longsor terjadi akibat hujan deras dengan intensitas yang cukup tinggi. Maeterial longsor menutupi seluruh badan jalan, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melewati jalan tersebut,” ujar Sertu Mekris.
Untuk membuka akses jalan tersebut, Babinsa bersama personil kepolisian dan Dinas PUPR dan dibantu warga setempat melakukan gotong royong membersihkan material longsor dengan melibatkan satu unit eskavator.
Dengan aksi gotong royong ini diharapkan arus lalu lintas Sumbar -Riau di Jorong Panang Nagari Tanjung Balik ini dapat berjalan normal, dan dapat kembali dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga aktivitas warga berjalan dengan baik, tambahnya.
Jalan Pulih
Sejauh ini, kondisi jalan sudah pulih dan telah terbuka untuk bisa dilalui pengendara. Namun demikian, pengguna jalan harus tetap waspada dan hati-hati, karena bisa saja longsor kembali terjadi mengingat kondisi cuaca masih berpotensi hujan.
Terpisah, Danramil 02 Pangkalan Mayor Inf Muhardif menyampaikan, bahwa salah satu tugas TNI dalam hal ini Babinsa adalah membantu warga, mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya serta menjadi motor penggerak sehingga warga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
“Sesuai perintah Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf Ucok Namara, jajaran Koramil melalui Babinsa di lapangan untuk selalu tanggap dan waspada, serta terus memonitor atau memantau perkembangan situasi di wilayah binaan masing-masing bila mana terjadi hal yang tidak diinginkan, termasuk bencana tanah longsor ini sehingga masyarakat bisa lekas terbantu atau tertolong guna mengurangi resiko kerugian yang lebih besar,” pungkasnya.
(Sumber: Minangsatu)






