Wabup Ahmad Fadly Apresiasi AHF 2025 Declaration di Tanah Datar
Beritanda.net – Tanah Datar didapuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Nation Seminar On Cultural and Tourism “Asean Homestay Forum (AHF) 2025 Declaration”, Kamis (9/10/2025), di Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar.
Atas kepercayaan itu, Wabup Ahmad Fadly yang didaulat sebagai pemateri, menyampaikan kebanggaan dan terima kasih telah menjadikan Tanah Datar sebagai bagian dari momentum penting tersebut.
“Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi wisata alam, sejarah dan budaya yang luar biasa seperti halnya Istano Basa Pagaruyung, Panorama Tabek Patah, Puncak Pato, Aua Sarumpun dan berbagai destinasi berbasis adat dan budaya, atraksi wisata seperti Pacu Jawi dan wisata kuliner khas yang enak-enak,” ucap Wabup Ahmad Fadly.
Dikatakan, sektor pariwisata telah menjadi salah satu primadona dan penopang ekonomi masyarakat serta pendapatan bagi daerah. Karena itu, perlu adanya kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri wisata yang berkelanjutan.
Ahmad Fadly berharap, melalui forum AHF 2025 Declaration ini akan lahir kebijakan-kebijakan konkret dari pemerintah dan penggiat pariwisata, sehingga sektor ini semakin berkembang dan menjadi unggulan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga penggiat wisata bidang penyediaan jasa penginapan, seperti homestay makin berkembang dan wisatawan nyaman berlama-lama di Tanah Datar Luhak Nan Tuo ini,” ujarnya.
Kata Ahmad Fadly, kegiatan AHF 2025 Declaration ini menjadi langkah strategis menuju sinergi pariwisata ASEAN yang berakar pada kekuatan budaya lokal. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, forum ini diharapkan melahirkan gagasan-gagasan besar yang membawa homestay dan pariwisata daerah menuju panggung global.

Pada kesempatan, Gubernur Sumatera Barat diwakili Sekretaris Dinas Pariwisata Sumbar Hendri Fauzan, turut menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kabupaten Tanah Datar sebagai tuan rumah AHF Declaration 2025.
“Kami berterima kasih kepada IHSA atas kepercayaan yang diberikan kepada Sumatera Barat. Ini menjadi kebanggaan sekaligus peluang besar untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya daerah ke tingkat regional,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran homestay dalam ekosistem pariwisata. Menurutnya, homestay bukan sekedar tempat bermalam, melainkan gambaran dari keramahan masyarakat dan budaya lokal.
Disampaikan, Pemerintah Daerah berharap agar para pelaku homestay terus aktif berinovasi dan mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing.
Sebelumnya, Ketua DPP Indonesia Homestay Association (IHSA), Alvi Pongoh, menegaskan bahwa AHF diharapkan menjadi ruang kolaborasi lintas negara dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah membangun jejaring ASEAN Homestay Forum sebagai ruang bersama seluruh pelaku homestay dan pariwisata daerah. Forum ini akan menjadi penggerak pertukaran pengetahuan, budaya, serta peningkatan standar pelayanan yang berdaya saing global,” ujar Alvi Pongoh.
Ia menambahkan, sektor homestay memiliki peran strategis dalam membangun ekonomi masyarakat berbasis pariwisata, terutama di pedesaan dan nagari. Melalui homestay, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan langsung nilai budaya, keramahan lokal, dan kearifan masyarakat setempat.
Senada, Presiden of Malaysian Homestay Dt. Sahariman bin Hamdan menyampaikan jika program ini juga sudah pernah dilakukan di Djogjakarta, Manado sekarang di Tanah Datar. Ia berharap di tahun depan bisa dilaksanakan di Malaysia.
Iya sekaligus mengaku takjub selama 5 hari 4 malam lawatannya ke Sumbar dan Tanah Datar bersama 25 orang lainnya.
“Ini lawatan yang berkesan. Alam Sumatera Barat yang indah, kulinernya enak dan biayanya juga terjangkau,”úngkap Presiden of Malaysian Homestay.
(Reyhan)







