Beritanda.net – Pembangunan gedung Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Alahan Panjang dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Solok Jon Firman Pandu, Senin, (29/12) di Kompleks Kantor Camat Lembah Gumanti.
Kegiatan tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda, Asisten II Setda Kabupaten Solok Jefrizal, Anggota DPRD Kabupaten Solok Hafni Hafiz, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Solok, unsur Forkopimcam, Wali Nagari se-Kabupaten Solok, PMO dan BA se-Kabupaten Solok, serta Ketua KDMP se-Kabupaten Solok.
Mengiringi itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Solok, Radiatul Hayat menyampaikan, kegiatan peletakan batu pertama ini bertujuan untuk memotivasi pembangunan gerai KDMP sebagai bagian dari program strategis nasional, sekaligus menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Solok, dalam mendukung pelaksanaan program tersebut.
Menurut Radiatul, dari 74 Koperasi Desa Merah Putih yang direncanakan di Kabupaten Solok, hingga saat ini baru ada 54 lahan KDMP telah terkonfirmasi dan siap untuk mendukung percepatan pembangunan.
Menyambut itu, Bupati Jon Firman Pandu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan mendukung terwujudnya pembangunan Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Solok.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung. Kita bersama-sama berupaya menciptakan kondisi yang lebih baik serta mewujudkan salah satu program strategis nasional, yakni Koperasi Desa Merah Putih,” ujarnya.
Bupati Jon Firman Pandu menegaskan, program KDMP merupakan bagian dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan.
Pemerintah daerah dalam kaitan ini, akan semakin intensif untuk merealisasikan KDMP di Kabupaten Solok, meskipun saat ini daerah masih dihadapkan pada berbagai tantangan akibat bencana yang terjadi.
Menurut Bupati, keberadaan KDMP memiliki manfaat strategis, diantaranya menekan angka inflasi, meningkatkan nilai tukar petani dan nelayan, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memperkecil ruang gerak broker dan rentenir yang merugikan masyarakat.
“Saat ini kami menerima laporan bahwa sudah ada tiga KDMP yang bergerak aktif. Untuk itu, kami berharap KDMP lainnya, dapat segera menyusul agar bergerak dan berkontribusi nyata dalam percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok,” tutup Jon Pandu.
(Ismardi)







