Bupati Annisa Tidak Ingin Mendengar Anak Dharmasraya Putus Sekolah Karena Alasan Miskin
Beritanda – Guru merupakan sosok yang pantas untuk dihormati dan dihargai, selain dari kedua orang tua. Hal ini disampaikan Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani saat berlangsung kegiatan temu ramah dengan para pahlawan tanpa tanda jasa itu, di Auditorium daerah setempat, Senin (14/4/25).
Kegiatan tersebut, juga dihadiri Wakil Bupati Dharmasraya Leliarni, Kepala Dinas Pendidikan Bobby Perdana Riza, mantan Bupati Dharmasraya periode 2005-2010, H. Marlon Marhua Situmeang, Dt Rangkayo Mulieh, Kepala Sekolah SD, SMP, SMA, dan para guru se-Kabupaten Dharmasraya.
Annisa dalam sambutannya menyampaikan, selama kepemimpinannya akan memperhatikan kesejahteraan guru. Terutama dalam segi tunjangan. Apalagi pendidikan dan kesehatan menjadi program prioritas bagi pemerintah pusat. Sehingga, sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Dharmasraya.
“Kedepan saya berharap kepada kepala. Sekolah, maupun guru. Agar membuat metode pembelajaran, dengan sistem logika berfikir dan integritas. Kegiatan ini dikembangkan melalui tradisi membaca. Penerapan ini, akan memunculkan pola pikir kritis dari pelajar.” Kata Annisa.
Ia juga mengajak para guru. Dalam mendidik untuk menerapkan metode Sokrates. Pembelajaran menggunakan dialog dan pertanyaan. Sehingga mampu untuk mengeksplorasi keyakinan mendasar. Tujuannya, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemahaman mendalam, dan kemampuan berargumentasi.

Saat itu, Annisa juga menekankan Kepala Dinas Pendidikan, agar menerapkan kepada sekolah, agar melaksanakan pendidikan Ektrakurikuler. Lebih fokus kepada kurikulum bahasa Inggris dan Matematika. Karena, dua mata pelajaran ini, sangat penting dalam kontek kekinian.
Metode pembelajaran secara Koding juga harus diberikan. Pasalnya, sistem ini, merupakan proses menulis kode, instruksi, atau pemrograman. Tepatnya, cara berkomunikasi dengan komputer. Memungkinkan untuk memberi instruksi agar komputer melakukan setiap diinginkan.
Ia juga menjelaskan, masih banyak pola pendidikan harus diterapkan kepada anak didik. Dengan harapan, mereka. mampu menguasai dan menjabarkan setiap mata pelajaran.
” Saya juga tidak ingin mendengat anak Dharmasraya tidak sekolah karena alasan tidak ada biaya, “tegasnya
Bupati juga mengharapkan kerjasama guru, dan kepala sekolah. Agar mendata langsung anak miskin. Sehingga bantuan dan beasiswa diberikan tepat sasaran. Validasi data, akan lebih akurat didapatkan pihak sekolah. Karena setiap hari berhadapan dan mengetahui perkembangan murid.
(Afriza Dedek)