Beritanda.net – Malam jatuh dengan embun gerimis di ujung daun. Jalanan basah menerpa dingin dibalik terpal tenda pengungsiann. Namun masih ada kehangatan menyelinap, takala Bupati Solok Jon Firman Pandu datang membawa optimisme.
Sebanyak 64 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 210 jiwa warga Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung yang bertahan di Posko Bencana menghindari retakan bukit Limbang, memaksakan tawa dan senyum menyambut orang nomor 1 di Kabupaten Solok itu, Kamis (11/12/25) malam.
Jon Pandu datang pasti tidak untuk bikin konten saja, tetapi ingin memastikan proses evakuasi, distribusi bantuan, serta pelayanan bagi warga terdampak berjalan optimal.
Di posko tersebut, dari 65 (KK) warga terdampak bukit Limbang yang retak,
hanya 4 KK yang terpaksa tinggal di tenda pengungsian yang disiapkan BPBD bersama perangkat nagari Gantung Ciri, selebihnya bisa menumpang sementara di rumah sanak famili.

Informasi yang dikumpulkan, keretakan Bukit Limbang yamg berada di Korong Sawah Suduik Ateh, Jorong Kampung Baru, nagari Gantung Ciri diperkirakan ada sepanjang sekitar 150 meter dengan kedalaman bervariasi dibeberapa titik.
Atas kondisi itu, Camat Kubung Acil Fasra bersama Wali Nagari, BPN Gantung Ciri, Babinsa, Babinkhantibmas, Wali Jorong dan masyarakarat lainnya telah mengambil keputusan bijak dengan mengungsikan warga berisiko bencana sejak Selasa (9/12) lalu.
Kini, warga pengungsi Gantung Ciri, dalam cemas menanti Bukit Limbang pulih dari keretakkan. Entah sampai mereka harus meninggalkan rumah yang memang nerada di bawah bukit yang rentan dari resiko bencana.
Dalam kunjungan itu, Bupati Solok Jon Firman Pandu selain meninjau fasilitas posko, juga memeriksa kondisi tenda pengungsian, serta berdialog dengan warga untuk mengetahui kebutuhan paling mendesak yang harus segera ditangani.
Sejalan, Bupati Jon Pandu menegaskan komitmen pemerintah Kabupaten Solok untuk memberikan bantuan cepat dan tepat sasaran.
“Kami memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan perhatian, terutama 4 KK yang saat ini harus mengungsi. Pemerintah akan terus hadir sampai situasi kembali normal,” ujarnya.
Selain bantuan logistik, Pemkab Solok juga menyediakan layanan kesehatan, dapur umum, serta pendampingan psikososial bagi warga yang mengalami trauma akibat bencana.
Sementara itu, pihak BPBD Kabupaten Solok terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi buruk.
Sebelumnya, Camat Kubung Acil Fasra menaruh harapan agar Tim BPBD membantu melakukan survei lebih lanjut bersama masyarakat ke titik lokasi sebagai upaya antisipasi resiko dan pemetaan lebih lanjut.
” Dengan hasil peninjauan sekaligus pemetaan yang dilakukan, kita berharap mendapatkan pertimbangan untuk memutuskan, apakah masyarakat dapat kita kembalikan lagi ke rumah masing-masing atau bagaimana solusi ke depan,” papar Acil Fasra.
( Ismardi )







